Kerusakan Software Komputer

Windows Bermasalah Setelah Menginstal Spftware Baru

Belajar komputer dan internet. Terutama pada windows XP problem diatas paling sering terjadi. Instalasi tidak sempurna atau program tidak jalan, bahkan windows mengalami masalah setelah menginstall program baru. Apa penyebabnya?
Penyebab:
Setelah menginstal satu jenis utilitas, driver atau program perangkat lunak lainnya pada komputer Anda dapat terjadi masalah yang dapat disebabkan oleh salah satu alasan di bawah ini.

1. Konflik dengan perangkat lunak lain yang diinstal pada komputer.
2. Masalah dengan program itu sendiri.
3. Masalah instalasi atau proses instalasi tidak sempurna.

Solusi:

1. Uninstall dan install ulang program. Jika Anda menghadapi masalah dengan komputer atau program lain setelah menginstal perangkat lunak baru pada komputer Anda, coba untuk meng-uninstall program itu dulu dan lihat apakah masalah bertahan. Meng-uninstall program di Windows dapat dilakukan dengan berbagai cara; melalui Control Pane, Shortcut Uninstall, atau delete manual.
2. Setelah program telah dihapus mencoba menginstal program lagi. Lihat perkembangannya, apakah sudah normal?
3. Jika setelah menginstal program Anda tidak dapat boot ke Windows, coba boot melalui Safe Mode. Di Safe Mode ikuti langkah-langkah di atas.
4. Periksa juga program update perangkat lunak atau versi baru

Dari Pencarian Kalimat Inilah, Tips Belajar Komputer Ditemukan:

* masalah yang dapat terjadi setelah penginstalan software (1)
* penyebab komputer tidak bisa menginstall program (1)
* software baru untuk komputer (1)

-------------------------------------------------------------------

Masalah : Windows Gagal Memanggil Profile.
Gejala : Ketika sedang proses booting Windows, tiba-tiba muncul pesan “Windows Cannot Load Your Profile Because It May Be Corrupted”. Setelah muncul pesan tersebut, windows tidak dapat memunculkan profile yang sebelumnya sudah diatur sesuai user yang sedang aktif.

Solusi :
Lakukan langkah sebagai berikut:

1. Klik kanan [My Computer], lalu pilih Properties.
2. Pilih tab [Hardware] lalu klik [Device Manager].
3. Cari bagian [disk drives], dan double klik harddisk yang Anda miliki.
4. Hilangkan tanda [enable write caching] pada bagian kolom [write caching].
5. Klik OK untuk mengakhiri proses. Setelah itu, lakukan booting secara safe mode dengan login secara administrator.
6. Kemudian copy file [ntuser.dat] yang merupakan file yang menyimpan setting user dari windowsrepair ke direktory [Document and Setting(use id Anda)]. Selanjutnya lakukan restart komputer dan system restore untuk memperbaiki sistem.

Atau dengan cara lain :

1. Klik Start Menu, lalu pilih Run.
2. Jalankan Regedit.
3. Carilah [HKEY_LOCAL_MACHINSOFTWARBWindows NTCurrentVersion ProfileList].
4. Cari profile yang diinginkan untuk diubah dan arahkan [Profile Image Path] ke folder dimana [ntuser.dat] yang digunakan berada.

-------------------------------------------------------------

Hard Disk Drive
Hard Disk Drive tidak dikenal.

* Ditandai dengan munculnya pesan “DISK BOOT FAILURE, INSERT SYSTEM DISK AND PRESS ENTER” dan komputer tidak dapat melanjutkan proses boot sampai ke sistem operasi. Kemungkinannya adalah setup tipe harddisk drive pada BIOS berubah, hard disk drive rusak atau IDE controller sebagai kontroler hard disk drive pada mainboard yang rusak.
* Lakukan analisa dan perbaikan dengan mengikuti langkah-langkah dibawah ini:

1. Setelah tampil pesan seperti diatas, masuk ke menu setup BIOS atau CMOS Setup dengan menekan tombol kunci sesuai dengan mainboard-nya yaitu DEL, F1, F2, F10, Ctrl+Alt+Esc atau yang lainnya.
2. Dari menu utama CMOS Setup, pilih menu Main. Perhatikan apakah isi field-field tersebut berubah atau tidak. Sesuaikan isi tipe hard disk drive tersebut dengan Auto agar spesifikasi hard disk drive di-deteksi oleh BIOS saat boot.
3. Jika pesan masih tetap tampil, cobalah periksa hubungan kabel-kabel (kabel data dan kabel power) pada hard disk drive. Apabila langkah tersebut belum menyelesaikan masalah, coba tukarkan koneksi kabel data hard disk drive ke konektor IDE controller yang lain. Apabila hard disk drive terdeteksi berarti slot IDE Controller primer yang rusak.
4. Jika dengan menukar hard disk drive belum dikenali, perhatikan apakah CD ROM drive bisa dikenali. Jika demikian berarti hard disk drive-nya yang rusak. Namun apabila CD ROM drive tidak dikenal, berarti IDE Controller-nya yang rusak. Pastikan dengan mencoba hard disk drive pada komputer lain.
5. Untuk mengatasi IDE Controller yang rusak, gantilah IDE Controller tersebut. Bila kontroler on-board, tambahkan multi I/O card dan disable-kan konfroller yang ada pada mainboard dengan mengatur setup BIOS, yaitu pada Chipset Configuration dengan men-disable field On board PC I IDE.

Komputer tidak bisa boot dari Hard Disk Drive.


Pada komputer yang telah dilengkapi dengan hard disk drive, sistem operasi diinstall pada hard disk drive tersebut sehingga proses bootingpun dilakukan melalui hard disk drive. Apabila komputer tidak bisa booting, perhatikan pesan yang ditampilkan mis ; ”Missing Operation System” atau yang lain-lain. Untuk mengatasinya, lakukan langkah-langkah dibawah ini:

1. Buka menu Main pada Setup BIOS
2. Perhatikan apakah isi field-field tersebut sesuai tipe dan spesifikasi harddisk drive yang terpasang. Sesuaikan isi tipe hard disk drive tersebut dengnan Auto untuk men-deteksi spesifikasi yang sesuai. Coba lakukan boot dari hard disk drive.
3. Jika hard disk drive belum bisa boot, ubahlah setup BIOS agar komputer melakukan boof dari drive lain mis ; melalui LAN.
4. Jika hard disk drive belum bisa boot maka sebagai pemula bersiap-siaplah untuk install ulang Windows.
5. Pertimbangkan juga penggunaan program bantu anti virus dalam BIOS untuk mendeteksi kemungkinan keberadaan virus yang dapat menjadi penyebab terjadinya masalah tersebut.

Tidak bisa melakukan penulisan ke Hard Disk Drive.


Hard disk drive tidak bisa menyimpan file atau data yang sedang diolah, dan pada layar monitor tampil pesan bahwa harddisk drive penuh. Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya masalah ini, yaitu :

1. Hard disk drive memang benar penuh atau ukuran file yang akan dibuka lebih besar dari sisa kapasitas hard disk drive yang ada. Mengatasinya harus dengan menghapus sebagian isi hard disk drive atau menyimpan pada media penyimpan yang lain, mis; Flash Disk ataupun CD ROM.
2. Hard disk drive terserang virus. Gunakan program anti virus untuk mendeteksi dan membersihkan virus. Khusus untuk disket bootable, gunakan yang betul-betuk bersih dari virus, karena jika virus yang menyerang adalah virus boot sector, harddisk drive tidak bisa dibersihkan dari virus tersebut yang akan selalu dimuat di memori saat proses booting.
3. Kesalahan konfigurasi sistem operasi. Beberapa sistem operasi, terutama sistem operasi DOS, membutuhkan konfigurasi tertentu berupa baris-baris parameter khusus pada file konfigurasi sistem operasi CONFIG.SYS atau AUTOEXEC.BAT.
4. Kerusakan pada struktur file atau hard disk drive sehingga pencatatan informasi pada FAT (File Allocation Table) tidak sesuai. Atasi dengan program bantu SCANDISK.

-------------------------------------------------------------

Masalah Utama : Booting Gagal, Komputer Selalu Restart Ulang.

Gejala :
Ketika melakukan proses Booting berjalan dan menampilkan layar Windows XP Start Up, tiba-tiba muncul blue screen dan komputer restart ulang.
secara otomatis. Kotak dialog Logon Windows yang biasanya tampil, kali ini tidak sempat muncul karena komputer keburu restart.

Solusi :

Permasalahan di atas seringkali terjadi karena kerusakan file Kernel32.dll. Cobalah amati apakah pada blue screen yang muncul terlihat pesan “This error can occur if the Kernel32.dll file is missing or damaged’. Jika ternyata memang file Kernel32.dll mengalami kerusakan, janganlah terburu-buru untuk melakukan instalasi ulang Windows XP. Orang seringkali mencari jalan mudah untuk memperbaiki kemsakan sistem dengan instalasi ulang. Tetapi jelas penyelesaian tersebut akan membutuhkan waktu yang lama karena Anda tidak hanya melakukan instalasi ulang sistem operasi tetapi juga aplikasi.
Sebenarnya permasalahan tersebut tidak harus diatasi dengan install ulang. Anda bisa melakukan perbaikan Windows dengan mengkopikan atau mengekstraksi kembali file Kernel32.dll dari master original Windows XP. Untuk itu lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Anda dapat menggunakan Recovery Console untuk melakukan perbaikan sistem. Recovery Console merupakan salah satu fasilitas Windows yang dapat digunakan untuk melakukan restore file-file system dari CD master Windows dan dimasukkan ke harddisk dimana Windows berada sebagai sebuah sistem operasi. Caranya, pada saat startup Windows, pilih Recovery Console. Pilihan tersebut akan memunculkan Command prompt.
2. Pada Command Prompt yang muncul seperti di atas, ketikkan perintah sebagai berikut: CDWindows(enter), CD System32 (enter)
3. Ubahlah nama [kernel32.dll] yang lama menjadi [kemel32.old]. Caranya ketik perintah [ren kernel32.dll kemel32.old lalu tekan [enter]
4. Ketik [map] tanda dan kemudian tekan [enter]
5. Catatlah posisi drive CD-ROM yang didalamnya terdapat CD Windows XP.
6. Lakukan ekstraksi kernel32.dll dengan mengetikkan sebagai berikut: [expand i386kernel32.dl_ ] dimana menunjukkan posisi drive CD master Windows XP dan jangan lupa tekan ENTER. Sebagai contoh, ketik: [expand d:i386kernel32.dl_ [enter] Catat bahwa karakter sesudah huruf “L” adalah”_”. Pengetikkan di atas jika berhasil akan diikuti pesan “Kernel32.dll, 1 file(s) expanded”.
7. Ketikkan [exit] dan komputer akan melakukan restart.

Yang menjadi masalah adalah bahwa mungkin saja Windows XP pada komputer Anda tidak memiliki fasilitas Recovery Console karena pada saat instalasi tidak disertakan. Anda dapat memulainya dari CD Windows XP. Untuk melakukannya ikuti langkah-langkah sebagai berikut:

1. Masukkan CD Windows XP dan lakukan re-start komputer. Jangan lupa untuk melakukan semua setting yang diperlukan pada BIOS untuk membuat boot dari CD.
2. Perhatikan layar pada saat proses setup Windows yang dijalankan. Ketika bagian yang berbasis teks dari Setup dimulai, pilih opsi repair or recover dengan menekan tombol “R”.
3. Ketika muncul prompt, ketikkan password Administrator dari Windows XP Anda.
4. Setelah itu Anda bisa langsung mengetikkan perintah-perintah Recovery Console. Ketik [help] untuk mengetahui perintah-perintah yang disediakan dan ketik [exit] untuk mengakhir recovery console.

-------------------------------------------------------------------

Masalah : Port USB Tidak Bisa Digunakan.
Gejala : Komputer saya memiliki beberapa buah port USB yang bisa digunakan untuk konektor pemasangan Flash Disk, Printer dengan kabel USB, Mouse dan sebagainya. Tetapi ternyata port tersebut tidak mampu mendeteksi perangkat yang
ditancapkan padanya.

Solusi :
Jika port USB tidak mampu mendeteksi perangkat yang dipasang padanya, cobalah untuk melakukan langkah-langkah analisa sebagai berikut. Chek apakah hal itu berlaku untuk semua USB port (semua port USB tidak bisa mendeteksi perangkat yang dihubungkan dengannya) ? Jika ternyata hal itu ternyata berlaku pada semua port USB, maka ada kemungkinan USB Port di dalam setting BIOS masih disabled. Untuk itu lakukan langkah-langkah:

1. Restart kembali komputer Anda.
2. Tekan tombol Del pada saat komputer melakukan proses POST (Power On Selft Test) untuk menampilkan setting BIOS.
3. Can bagian Power Management.
4. Pilih Enabled pada USB Port.

Tetapi jika ternyata masalah di atas tidak terjadi pada semua Port USB, maka ada kemungkinan komputer terkena listrik statis yang membuat Port USB tidak bisa mendeteksi perangkat. Untuk mengatasi itu cobalah untuk mematikan komputer teriebih dahulu, kemudian cabut aliran listrik dan power PLN, diamkan beberapa saat dan selanjutnya Anda bisa kembali menghidupkan komputer. Akan lebih baik jika Anda membuat ground teriebih dahulu pada komputer.

-------------------------------------------------------------

Masalah : Muncul pesan error: MISSING ATAU [CORRUPT NTOSKRNL]
Gejala : Ketika proses booting, muncul pesan “Missing or corrupt NTOSKRNL” yang artinya tedapat masalah pada OS sehingga file NTOSKRNL tidak ditemukan atau corrupt.
Solusi :
Langkah-langkah untuk memperbaikinya sebagai berikut.

1. Lakukan proses seperti instalasi Windows XP
2. Masukkan dan boot dari CD Windows XP Anda.
3. Pada saat muncul pilihan Install atau Repair, tekan [R] pada pilihan [R=Repair].
4. Tekan angka atau lokasi yang benar untuk instalasi windows yang ingin diperbaiki, misalnya [Windows = 1].
5. Masuk ke drive CD ROM mis [D: > Enter]
6. Ketik [CD i386].
7. Kembangkan ke folder: [C:WindowsSystem32ntoskrnl.exe].
8. Windows XP telah diinstalasi di tempat yang berbeda hanya dengan membuat C:Windows.
9. Keluarkan CD ROM dan ketik [Exit].

Masalah: MISSING ATAU [CORRUPT HAL. DLL]
Gejala : Ketika proses booting, muncul pesan “MISSING OR CORRUPT HAL. DLL
Solusi : Pesan error: “missing or corrupt file hal.dll”, dapat diperbai’ki dengan cara mengubah file [Boot.ini].

1. Lakukan proses seperti instalasi Windows XP
2. Masukkan dan boot dari CD Windows XP Anda.
3. Pada saat muncul pilihan Install atau Repair, tekan [R] pada pilihan [R=Repair].
4. Tekan angka atau lokasi yang benar untuk instalasi windows yang ingin diperbaiki, misalnya [Windows = 1].
5. Ketik [bootcfg /list] untuk menampilkan isi di file [BOOT.INI]
6. Ketik [bootcfg /rebuild] untuk memperbaikinya.
7. Keluarkan CD Rom dan ketik [Exit].

--------------------------------------------------------------------

Kerusakan Monitor

Tidak ada.tampilan.

* Periksa hubungan kabel power pada monitor, perhatikan apakah lampu indikafornya menyala. Setelah itu periksa hubungan kabel data pada port video out apakah sudah terhubung dengan benar. Matikan komputer dan amati, apakah ada kilatan cahaya pada monitor yang menandakan adanya kesalahan pada main unit komputer. Sedangkan jika tidak terdapat kilatan tersebut, maka kemungkinan kerusakan memang pada monitor.

* Satu lagi kemungkinan untuk memastikan bahwa kerusakan ada pada monitor yaitu dengan cara monitor dihidupkan, dan kemudian atur posisi brightness dan contrast posisi maksimum. Jika layar monitor tampak putih terang, kemungkinan monitor tidak rusak.
* Selanjutnya periksa display adapter, beberapa komputer atau mainboard akan memberi tanda berupa bunyi bip pada speaker, yaitu biiip….bippp…bip…bip…bip (satu kali panjang diikuti tiga kali pendek) jika terdapat kerusakan pada kartu display adapter dan bip… (satu kali pendek) yang menunjukkan display adapter berfungsi normal.
* Pastikan kerusakan pada monitor atau display adapter untuk melakukan perbaikan dengan benar. Untuk kerusakan pada monitor, gunakan jasa teknisi. Sedangkan perbaikan display adapter dapat dilakukan dengan mencoba membetulkan pemasangan display adapter pada slot ekspansi atau menggantinya jika display adapter rusak.

Tampilan mengecil.

* Cari tombol pengatur vertical size untuk mengatur lebar tampilan secara vertikal dan tombol horizontal size untuk mengatur secara horizontal, jika tidak ada perubahan maka terdapat kerusakan pada rangkaian elektronik pada mointor tersebut.

Tampilan berjalan atau menggulung.

* Coba hentikan dengan menggunakan tombol V-hold (Vertical hold) dan H-hold (Horizontal hold) pada monitor.

Tampilan semakin terang atau semakin kabur.

* Biasanya timbul karena komponen flyback trafo pada monitor rusak. Jika hal ini yang terjadi, gunakan jasa teknisi untuk melakukan perbaikan atau penggantian.

Warna tertentu menghilang.

* Untuk memperbaiki kerusakan ini, membutukan jasa teknisi elektronik.

--------------------------------------------------------------

Masalah : System tiba-tiba menjadi tidak stabil atau sering error
Gejala : Ketika system sedang jalan sering sekali tidak stabil dan berhenti memberi tanggapan alias error dan buntutnya, restart ulang

Solusi :
Sangat besar kemungkinan kesalahan tersebut terjadi karena penumpukan file sistem dengan versi lama atau tidak kompatibel dengan Windows saat Anda menginstal banyak program. Jika Anda mengalami masalah ini, Anda dapat menggunakan program Windows File Protection (WFP) yang sudah terintegrasi dengan Windows untuk memeriksa semua file sistem dari kemungkinan terjadinya penumpukan. WFP akan menggantinya dengan versi yang sesuai dengan Windows apabila ditemukan file yang tidak kompatibel. Anda dapat menjalankan Windows File Protection dengan cara seperti ini;

1. Login ke Windows sebagai administrator.
2. Dari command prompt ketik perintah berikut [sfc /scannow].
3. Masukkan CD Windows XP ke dalam CD/DVD-ROM drive jika diminta.
4. Tunggu sampai proses selesai.

Sebagai bahan pertimbangan ada juga kemungkinan lain bahwa penyebabnya adalah adanya virus dalam system komputer. Oleh karena itu cermati betul gejala-gejala yang muncul sebelum anda mengambil keputusan.

-------------------------------------------------------------

Masalah Utama : Komputer Hang Ketika Proses Shutdown
Gejala : Biasanya setelah di klik pilihan shutdown pada Windows, maka Windows akan melakukan penyimpanan setting Windows (ditunjukkan dengan tulisan Saving Your Setting pada monitor), dan selanjutnya proses shutwon selesai. Tetapi dalam kasus ini, setelah proses [Saving Your Setting] tiba-tiba komputer hang, mouse mati, dan bahkan tombol CTRL-ALT + DEL tidak bisa digunakan untuk melakukan restart komputer.

Solusi :

Problem seperti di atas memang tidak selalu terjadi pada komputer. Jadi masalah yang terjadi bersifat temporer atau tidak permanen. Hal itu bisa terjadi terkait dengan perubahan seting sistem yang dilakukan ketika komputer masih aktif.
Jika pada komputer seringkali terjadi permasalahan seperti di atas, lakukan restart komputer dengan menggunakan tombol restart, untuk kembali masuk ke Windows. Ketika Windows sedang aktif, cobalah untuk melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pilih setting Disable Error Reporting. Salah satu cara agar Windows hang saat terjadi kesalahan sistem adalah dengan memilih disable error reporting pada setting sistem. Caranya adalah jalankan Control Panel dengan [Start > CorrtrolPanel] lalu double klik pada ikon [System] lalu klik tab [Advanced > Error Reporting]. Pilih opsi [Disable error reporting] untuk menonaktifkan aksi error reporting.
2. Lakukan modifikasi waktu hung-up dengan mengedit registry Windows menggunakan Regedit. Gunakan [Start > Run…] lalu ketik [Regedit]. Pilih bagian HKEY_CURRENT_USERControl PanelDesktop. Klik kanan bagian [HungAppTimeOut] dan pilih [Modify]. Untuk memodifikasi waktu HungApp, lakukan perubahan pada kotak value data, lalu klik OK dan lakukan reboot terhadap Windows Anda untuk menjalankan perubahan yang telah dilakukan.
3. Jalan lain adalah kembalikan setting BIOS ke posisi default, mungkin ada seting yang mengganggu proses tersebut

-------------------------------------------------------------------

Masalah : Windows Gagal Memanggil Profile.
Gejala : Ketika sedang proses booting Windows, tiba-tiba muncul pesan “Windows Cannot Load Your Profile Because It May Be Corrupted”. Setelah muncul pesan tersebut, windows tidak dapat memunculkan profile yang sebelumnya sudah diatur sesuai user yang sedang aktif.

Solusi :
Lakukan langkah sebagai berikut:

1. Klik kanan [My Computer], lalu pilih Properties.
2. Pilih tab [Hardware] lalu klik [Device Manager].
3. Cari bagian [disk drives], dan double klik harddisk yang Anda miliki.
4. Hilangkan tanda [enable write caching] pada bagian kolom [write caching].
5. Klik OK untuk mengakhiri proses. Setelah itu, lakukan booting secara safe mode dengan login secara administrator.
6. Kemudian copy file [ntuser.dat] yang merupakan file yang menyimpan setting user dari windowsrepair ke direktory [Document and Setting(use id Anda)]. Selanjutnya lakukan restart komputer dan system restore untuk memperbaiki sistem.

Atau dengan cara lain :

1. Klik Start Menu, lalu pilih Run.
2. Jalankan Regedit.
3. Carilah [HKEY_LOCAL_MACHINSOFTWARBWindows NTCurrentVersion ProfileList].
4. Cari profile yang diinginkan untuk diubah dan arahkan [Profile Image Path] ke folder dimana [ntuser.dat] yang digunakan berada.

-----------------------------------------------------------------

Masalah : Booting berhasil tetapi sangat Lambat

Gejala : Proses booting berhasil, komputer masuk ke sistem operasi Windows XP. Tetapi proses booting sangat lambat, padahal jika dilihat dari spesifikasi komputer yang ada, tidak seharusnya proses booting selambat ini.

Jika komputer yang lambat dalam melakukan proses disebabkan karena spesifikasi processor dan kapasitas Memory yang rendah, memang sudah demikian halnya. Tetapi jika spesifikasi komputer yang ada sudah cukup memadai sedangkan proses booting masih lambat, itu yang harus dicari solusinya.
Komputer yang terlalu lambat pada saat melakukan proses booting, biasanya disebabkan karena terlalu banyaknya program yang di-upload pada saat start-up. Hal itu dapat membuat komputer boros memori. Untuk mengatasi hal itu, coba lakukan langkah-langkah sebagai berikut;

1. Tutup semua aplikasi yang sedang aktif pada komputer.
2. Kemudian munculkan kotak dialog [System Configuration Utilities] dengan melakukan klik terhadap [Start > Run.]
3. Ketikkan “MSCONFIG” pada kotak Open dan tekan tombol [Enter]. Hal itu akan memunculkan kotak dialog [System Configuration Utility]
4. Klik tab Startup pada kotak dialog tersebut Tanda centang yang muncul pada kotak dialog ini mempakan daftar program-program yang aktif sejak Windows dijalankan. Jika tanda centangnya cukup banyak, maka hilangkan beberapa yang tidak Anda anggap perlu dan biarkan hanya terdapat pada program yang perlu saja. Sebagai contoh hilangkan saja tanda centang dari program program seperti e-mail client, messenger, Microsoft Office Start-up dan aplikasi lainya yang sebetulnya dapat dibuka kapan saja.
5. Klik tombol Apply dan OK untuk meng aktifkanya. Dan klik Yes pada konfirmasi untuk me-restart sistem Anda. Lakukan pengontrolan daftar startup program itu secara rutin, agar pemakain memori sistem anda terjaga dengan baik.

-------------------------------------------------------

Jika diamati dengan baik, masalah yang sering muncul pada software ternyata ada 3 kelompok besar.

1. Proses POST (Power on Self Test) tidak jalan sempurna, sehingga tidak bisa masuk ke proses operating system.
2. Proses no 1 diatas baik tetapi boot operating system tidak sempurna sehingga kita tidak bisa sampai ke desktop.
3. Proses 1 dan 2 sempurna hingga ke desktop, tetapi ada sebagian program berjalan tidak sempurna atau tidak bisa jalan sama sekali.


Untuk masalah no 1 dan 2 akan dibahas berikut ini sedangkan masalah no 3 akan dibahas pada artikel berikutnya.
Boot System

Boot system adalah suatu fasilitas yang dibuat pada saat instalasi partisi harddisk dan digunakan untuk proses loading pertama kali pada suatu sistem operasi, misalnya Windows. Boot system disimpan di cluster pertama atau sering disebut master boot record. Kita bisa membuat boot system selain pada harddisk dengan menggunakan sebuah disket 31/2 inci HD. Kita juga bisa membuat disk boot menggunakan CD dengan menggunakan software Nero Burning yang terdapat di CD bonus. Namun, kita tetap membutuhkan disket start up untuk memasukkan sistemnya ke CD.

Proses POST (Power On Self Test)

1. Ketika tombol power pada komputer (CPU) ditekan maka proses POST segera dimulai.
2. Jika semua level tegangan sudah dalam kondisi yang semestinya, power suplai mengirim sinyal power good. Waktu normal yang dibutuhkan dari power on sampai muncul poivergooc/antara 0,1-0,5 detik.
3. Sebuah chip timer yang menerima sinyal power good akan mengirimkan sinyal reset kepada mikroprosesor (CPU).
4. CPU akan menjalankan program BIOS yang tersimpan di dalam ROM. BIOS akan melakukan pemeriksaan kondisi memori dan semua peralatan yang dihubungkan ke komputer. BIOS juga akan memeriksa drive A.
5. Jika di dalamnya terdapat disket yang berisi DOS, BIOS akan menjalankan program DOS tersebut.
6. Program yang bertugas membaca program DOS dari disket dan menyimpannya ke dalam RAM adalah BOOTSTRAP LOADER. Istilah BOOTSTRAP LOADER diambil dari ungkapan to pull one self up the bootstrap. Program ini biasanya disimpan di dalam ROM. Program ini akan mendapatkan kontrol begitu komputer dinyalakan. Program akan mengambil sistem operasi dari disk ke memori hingga bank switch ROM-nya sampai off lagi. Dengan demikian. kontrol dari sistem akan dialihkan ke sistem operasi.
7. Jika komputer sudah berjalan, program BOOTSTRAP LOADER ini dapat diaktifkan kembali dengan menekan reset. Jika tidak terdapat disket di dalam drive A. Komputer akan beralih memeriksa harddisk yang terpasang di komputer. DOS akan dibaca dari harddisk.
8. Jika pada drive A tidak terdapat disket dan tidak ada harddisk yang terpasang, BIOS akan menampilkan pesan Insert Disk Operating System. Komputer akan mengidentifikasi sistem I/O dengan mengaktifkan BOOTSTRAP LOADER. Jika status I/O dalam keadan normal, proses akan dilanjutkan dengan melacak modul transiet yaitu file IO.SYS, MSDOS.SYS dan COMMAND.COM.
9. Jika identifikasi ini berjalan normal, modul transiet akan menempati area di internal memori (RAM). File IO.SYS dan MSDOS.SYS sifatnya hidden (tidak terlihat pada direktori disket). IO.SYS, MSDOS.SYS dan COMMAND.COM bisa disebut sebagai file boot. Jika salah satu file ini tidak ada, komputer tidak bisa dioperasikan.
10. Jika tidak ditemukan file IO.SYS dan MSDOS.SYS, pesan yang akan ditampilkan di layar adalah Non-System Disk or Disk Error, Replace and Strike Any Key when Ready. Bisa juga muncul pesan Disk Boot Failure, Insert System Disk and Press Enter.
11. Jika proses no 10 di atas berjalan normal maka komputer akan segara memasuki jendela selamat datang dari Operating System.

-------------------------------------------------------------

Masalah : Password Expired
Gejala : Ketika sedang proses booting Windows, tiba-tiba muncul pesan “Your password will expire in 14 days”. Seringkali pengguna dibuat bingung dengan pesan ini.
Solusi :
Memang secara default, Windows menyimpan data password setiap user selama 42 hari. Jika masa tersebut hampir habis, maka 14 atau 7 hari sebelumnya akan dilakukan pemberitahuan secara otomatis oleh sistem. Sebenamya password yang memiliki batas waktu tersebut bisa dicegah. Caranya adalah lakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Jalankan [Start > Run.]
2. Ketikkan [LUSRMGR.MSC] dan tekan enter untuk melanjutkan sehingga akan muncul tampilan sebagai berikut.
3. Klik kanan [user name] yang akan dimatikan masa kedaluwarsanya dan pilih properties.
4. Dari kotak dialog yang muncul, pilih tab [General]. Berikan tanda chek point pada kolom pilihan Password never Expires sehingga password tidak akan pernah kedaluwarsa, kecuali kita sendiri yang menggantinya.
5. Klik [OK] untuk mengakhiri proses dan dengan langkah tersebut, maka password dari user account yang dipilih tidak akan expire sampai Anda melakukan perubahan sendiri.

Selamat mencoba, salam sukses!

--------------------------------------------------------------

Main unit


1.1. Tidak bisa hidup

* Bila lampu indikator pada main unit mati, periksa hubungan kabel power, kondisi kabel power, stavol atau UPS dengan cara mencoba menghubungkan pada monitor.
* Selanjutnya perhatikan kinerja power supply, kemungkinan kerusakan pada saklar on/off sangat kecil, namun tidak ada salahnya periksa juga tombol tersebut. Jika tidak ada masalah, maka kemungkinan lain yaitu pada Mainboard -nya.
* Coba anda lepas kabel power kemudian pasang kembali dan coba hidupkan komputer. Perhatikan setiap tanda-tanda power supply bekerja walau sejenak misalnya fan yang bekerja saat kabel power ditancapkan atau saat mencoba menekan tombol on/off pertama kali. Jika terdapat tanda-tanda tersebut, maka power supply masih bekerja.

* Lanjutkan dengan memeriksa mainboard. Coba periksa kemungkinan pemasangan komponen yang kurang benar, temtama komponen SIMM RAM dan mikroprosesor. Bila perlu bisa mencoba mengganti komponen tersebut untuk memastikan bahwa kerusakan ada pada mainboard atau kedua komponen tersebut.

1.1.2. Hidup tapi tidak ada tampilan .

* Jika pada saat menghidupkan komputer dan setelah power supply bekerja dengan baik temyata tidak ada tampilan apapun dilayar monitor, perhatikan adakah bunyi tertentu saat komputer dihidupkan seperti bunyi bip dengan panjang dan jarak tertentu. Jika tidak ada. maka kemungkinan kerusakan ada pada rangkaian mainboard, mikroprosesor, memory RAM atau ROM BIOS.
* Selanjutnya, apakah bunyi tersebut sama seperti kerusakan pada display adapter Atau bip yang terdengar adalah panjang dan terus-menerus, maka kerusakannya ada pada SIMM RAM. Oleh sebab itu bisa mencoba menukarkannya dengan SIMM RAM yang lain.
* Saat POST-ing ada tampilan tetapi saat akan memasuki jendela System Operasi tampilan hilang. Periksa CPU Speed pada Advance Menu dalam Setup BIOS apakah sesuai atau tidak. Pengaturan CPU Speed yang tidak sesuai/melebihi nilai nominalnya, menyebakan masalah ini timbul. Perbaiki jika ada perubahan.
* Jika langkah di atas tidak menyelesaikan masalah, maka kemungkinan CPU rusak. Cobalah ganti dengan CPU yang lain untuk memastikan.
* Kasus di atas dapat juga disebabkan oleh Kerusakan pada Hard Disk terutama kerusakan regulator Hard disk. Jika ini terjadi maka yang menyala hanya hanya LED indikator power, sedangkan pada layar tidak akan ada tampilan sama sekali.
* Kemungkinan lain ada pada Monitor (akan dibahas pada bagian berikut).

1.1.3. Setup CMOS tidak tersimpan

* Untuk kondisi dimana setiap kali menghidupkan komputer, harus terlebih dahulu melakukan setup BIOS/CMOS, cobalah ganti baterai CMOS pada mainboard. Lalu lakukan setup konfugurasi pada CMOS.
* Coba juga mereset BIOS kembali ke keadaan default

-----------------------------------------------------------------

Masalah : Hardware tidak terdeteksi oleh komputer.
Gejala : Sebelumnya pendeteksian hardware tersebut bisa berhasil dengan baik di dalam jendela Device Manager.
Solusi :
Buka Device Manager dan perhatikan pada bagian toolbar terdapat tiga pilihan pokok untuk pengelolaan driver hardware yaitu:

1. Update Driver
2. Disabled
3. Uninstall


Pilihan Update driver digunakan untuk melakukan pancarian kembali driver atau melakukan install ulang driver hardware yang mengalami masalah. Pilihan Disabled digunakan untuk me-nonaktifkan driver hardware yang sebelumnya aktif. Sedangkan pilihan Un-install digunakan untuk melakukan penghapusan driver yang ada.
Jika hardware mengalami masalah yaitu tidakterdeteksi oleh Sistem Operasi, makaAnda bisa melakukan langkah Update Driver. Sebagai contoh, di bawah ini adalah urutan langkah untuk melakukan proses update driver tersebut.

1. Aktifkan Device Manager dan klik cfwerdari perangkat keras yang akan di update.
2. Klik tombol Update Driver. Akan muncul tampilan sebagai berikut.
3. Dan tampilan di atas. terlihat dua pilihan yang harus dilakukan sebagai berikut: Install Software Automatically. Dengan pilihan ini, komputer akan melakukan pencarian driver secara otomatis. Install from a list spesific location. Opsi ini dipilih jika Anda sudah memiliki disket atau CD driver dari perangkat ke ras yang dipilih untuk di update drivemya.
4. Sebagai contoh, pilih opsi [Install Software Automatically] dan kemudian tekan tombol [Next] untuk melanjutkan proses.
5. Proses pencarian driver secara otomatis dilakukan oleh komputer. Jika ditemukan driver yang cocok, maka proses akan berhenti.
6. Tetapi jika tidak, maka akan muncul tampilan untuk melakukan pencarian lokasi driver secara manual sebagai berikut.

Untuk menuju lokasi driver yang diinginkan, klik tombol Browse dan can driver atau folder dimana terdapat lokasi driver tersebut. Dan jika file driver sudah ditemukan, ikuti langkah-langkah yang ditunjukkan oleh kotak dialog tersebut sampai proses selesai.

Terima Kasih ^_^

Penulis : Unknown ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Kerusakan Software Komputer ini dipublish oleh Unknown pada hari Kamis, 08 Maret 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Kerusakan Software Komputer
 

0 komentar:

Posting Komentar