Anak itu bernama Aaron Bond asal Inggris. Ia berhasil mengakses informasi rahasia tentang murid dan guru di sekolah, termasuk informasi soal keuangan wakil kepala sekolah. Dia juga mengubah sistem pemesanan ruang komputer sekolah.
Sebelum dikeluarkan, polisi setempat telah melakukan penyelidikan dengan mengambil sampel DNA dan sidik jari Aaron. "Kami mengeluarkan Aaron karena melakukan pelanggaran serius," kata kepala sekolah Kate Mason.
Menurut beberapa pengamat, langkah sekolah mengeluarkan Aaron adalah tindakan yang berlebihan. Sebagian pihak menyayangkan mengapa sekolah tidak mendidik seorang anak dengan bakat komputasi luar biasa melebihi anak seusianya.
Aaron menyatakan bahwa dirinya menyesal telah melakukan hacking jaringan komputer sekolah. "Jika saya tahu konsekuensinya, saya tidak akan pernah melakukan hal itu," sesal Aaron.
Ibunda Aaron tampak tidak bisa menerima keputusan sekolah. Ia pun menyayangkan sekolah tidak mau memberi kesempatan kedua kepada anaknya.
Di Eropa, Aaron pertama kali menarik perhatian publik pada tahun 2011 lalu, ketika ia berumur 13 tahun. Si anak jenius ini berhasil membuat game smartphone bertajuk Spud Run, yang kini menjadi game untuk perangkat iOS (iPhone, iPad, dan iPod Touch) dan dibanderol dengan harga 0,99 dollar AS.
Atas prestasi itu, Aaron dijuluki sebagai pengembang aplikasi termuda di Eropa. Dia mempelajari sendiri teknik mengembangkan aplikasi dengan cara menonton tutorial-tutorial di internet. Aaron juga telah membuat situs web sebuah perusahaan ketika ia berumur 6 tahun.Bagaimana nasib Aaron selanjutnya? Semoga kejadian ini tidak membuatnya kehilangan semangat mengembangkan aplikasi.
0 komentar:
Posting Komentar