Kapasitas bandwidth kabel laut itu, disebutkan dalam keterangan pers dari NSN, adalah sebesar 40 gigabit per detik (40 Gbps) per kanal. Jalur ini tersedia sebagai bagian dari kabel bawah laut Jasuka (Jawa-Sumatera-Kalimantan) antara Dumai dan Dangas.
NSN mengklaim jaringan optik itu merupakan koneksi 40G tanpa amplifier terpanjang di dunia yang saat ini beroperasi. Kapasitas 40G ini merupakan peningkatan sekitar 16 kali lipat dari kapasitas sebelumnya di jalur yang sama.
Sebelum merasa bakal memiliki koneksi yang "superlega", pengguna perlu tahu bahwa jalur itu tidak hanya dipakai untuk data, tetapi juga untuk trafik suara, baik tetap maupun bergerak.
Tak hanya dari PT Telkom. Jalur itu juga digunakan oleh operator-operator utama lain di Indonesia.
David Bangun, Executive General Manager Telecommunication Infrastructure Division PT Telekomunikasi Indonesia, mengatakan, ini adalah bagian dari visi jangka panjang Nusantara Super Highway.
Visi itu, ujar David, bermaksud menghadirkan koneksi "broadband sungguhan" ke 90 persen ibu kota kabupaten di Indonesia pada 2015.
"Kabel bawah laut Jasuka sangat penting bagi konektivitas internasional dan kami merasa sudah waktunya untuk meningkatkan kapasitas juga,” kata David.
Salman Zafar, Head of PT Telkom Customer Team Nokia Siemens Networks, mengatakan, kebutuhan Indonesia untuk broadband makin tinggi. Jalur ini bisa menjadi salah satu cara Telkom memenuhinya.
Dalam hal ini, NSN menyediakan solusi dense wavelength division multiplexing (DWDM), yang terdiri atas platform jaringan optikal hiT 7300, yang merupakan bagian dari arsitektur Liquid Transport.
0 komentar:
Posting Komentar